aku tidak pernah bosan dengan menulis. Bagiku menulis adalah salah satu kebahagiaanku

Kamis, 31 Mei 2012

novel "Jangan Tinggalkan Aku part 3"

part 3



Aneh sih aneh, mereka berdua akrab dalam sekejab. Mereka  beranjak dari kursi kayu tua itu dan kembali ke kelas tanpa ada rasa bersalah sedikit pun  di benak mereka. Pak subroto yang menatap kesal kepada mereka langsung menghukum mereka atas tuduhan bolos ujian, gila bener kan itu sekolah. Mereka di hukum nggak boleh masuk sekolah selama 3 hari, cuma karena nggak ikutan ujian pak subroto si wakil kepala sekolah itu. Wajar sih, mereka mendapat hukuman kayak gituan dari sekolah, apa lagi karena berurusan dengan bapak subroto si wakil kepala sekolah.
          Bukannya kewalahan dengan hukuman mereka, dee dan dio malah kegirangan dengan hukuman mereka. Bahkan sebelum mereka pulang, mereka sempet-sempetnya pamitan ama pak subroto, gila banget kan dua makhluk itu?. Mereka bedua memang benci banget ama yang namanya sekolah, apalagi sama yang namanya bahasa inggris. Mereka awalnya suka banget sama bahasa inggris, tapi semenjak mereka masuk SMA, mereka udah mulai benci sama bahasa inggris, terutama sama pak subroto, yaitu guru yang selalu marah-marah dan bikin mereka ngantuk di kelas.
          Dee dan dio pulang bareng setelah mereka di usir dari sekolah. Awalnya mereka mampir terlebih dahulu ke taman disamping sekolah mereka, mereka menunggu jam sekolah usai di taman itu. Mereka membahas semua kejadian yang pernah mereka alami alias mengenang masa lalu, mulai dari mereka pertama ketemu sampai mereka bertengkar kayak biasa. Dari awal mereka memang tidak pernah cocok antara satu dengan yang lain, dan itu telah banyak buktinya. Mereka juga hanya bisa bertahan untuk akur paling lama 15 menit, tapi hari ini aneh banget, mereka tetap damai-damai aja hampir sampai setengah harian.
“dio, kok tumben kali ini kita akur ya”
“akur?? Iya juga sih. Tapi ya udahlah, kan lebih baik kayak gini” dio merangkul tangan dee.
“hahaha, iya juga sih. kamu kok pegang tangan aku sih? Walaupun kita damai,  tapi nggak berarti kamu seenaknya juga kan? Lepasin dong tangan aku!”
“hahaha, dee dee. Aku nggak punya maksud jahat kok, aku takut aja ntar teman aku yang satu ini ketakutan”
          Langkah dee terhenti spontan, ketika mendengar jawaban dio yang membuat hatinya deg-degan. Baru pertama kalinya dee mendengar perkataan seperti itu dari mulut dio, seorang laki-laki yang dianggapnya cuek dan egois. Mata dio yang sipit menatap tajam dirinya yang sedang berdiri tepat dihadapan dio. Mereka saling bertatapan seakan menyirat perasaan mereka yang mulai tumbuh antara satu dengan yang lain. Mungkin sangat sulit bagi mereka untuk mengutarakannya. Apalagi mereka awalnya sama-sama benci dan musuhan.
Tiba-tiba dee tersadar dengan tatapannya terhadap dio. Dee seakan terbang melayang dan ingin terus bersama dio. Dio yang melihat tingkah dee hanya tersenyum kecil. Dee seperti salah tingkah ketika dio menegurnya, walaupun seperti itu, dee tetap saja menunjukkan sikapnya yang stay cool dan nggak mau kalah. Banyak saja alasan yang di keluarkannya.
“Ya udah, terserah kamu aja deh dee” kata dio sambil membelai kepala dee.
“Aku Cuma nggak mau kamu ke GR-an aja” jawab dee

novel "Jangan Tinggalkan aku Part 2"

part 2 



Kini jam telah menunjukkan pukul 07.00 WIB, dan semua murid telah sampai di sekolah termasuk dee dan dio, pada saat itu dio baru saja sampai disekolah dan dio bertemu tanpa sengaja dengan dee di koridor sekolah, dio masih saja merasa kesal dengan sikap dee tadi pagi, dan dio kangsung membuang mukanya ketika berhadapan dengan dee. Mungkin ini seperti tingkah laku anak-anak, tapi inilah yang selalu dio lakukan jika dia merasa kesal dengan orang lain. “aish… ini anak aneh banget sih” bisik dee dalam hatinya.
Dee masih saja belum ingat dengan kejadian semalam, dee selau saja melupakan kejadian yang membuatnya takut dengan mudah tanpa bekas sama sekali, dan hal itu juga sangat susah untuk diingatnya kembali.
Tet  tet tet… “ujian!! Aku belum belajar sama sekali ni. Bahasa inggris pulak lagi” teriak dee dari koridor sekolah. Dee pun berlari dengan kencang ke kelas dan menabrak dio, “Auu, apaan sih?” kata dio dengan kesal. Kemarahan dio sampai pada puncakya ketika dia melihat dee lah yang menabraknya, dio merasa kesal dengan dee yang selalu saja membuat masalah dengannya. Dio beranggapan bahwa dee adalah Ms. Sial yang selalu membuatnya nggak betah. Dio pun langsung menumpahkan kemarahannya, tanpa disadarinya, dio mengeluarkan semua kata-kata kasar dan menyakitkan untuk dee. Dee hanya terdiam dan tidak berkutik sama sekali, matanya mulai berkaca-kaca dan lama kelamaan air matanya jatuh setetes demi setetes. Akan tetapi dio tidak menyadarinya, dio tetap saja melanjutkan pembicaraannya tanpa memikirkan perasaan dee. “udah? Udah habis belum? Aku mau masuk kelas!!” potong dee dan pergi.

novel "Jangan Tinggalkan Aku"



Jangan Tinggalkan Aku

part   1
Aaaaaaaaaaaaaaaaa teriakan itu terdengar sangat keras dari kamar dee ketika lampu dikamarnya padam, bahkan teriakan itu juga diiringi oleh tangisan yang tersedu-sedu. Dee duduk ketakutan disudut ruangan kamarnya tanpa berkutik sama sekali, ia sangat histeris dengan lampu kamarnya  yang padam. Pada malam itu tak ada satupun orang yang sedang berada di rumahnya, dee hanya seorang diri dirumah dan keluarganya telah pergi berliburan ke luar kota.
Sudah 1 jam lampu kamarnya padam, dee masih saja menangis dan tidak berkutik apapun, dia hanya terduduk ketakutan sambil memeluk kedua kakinya yang ditekuk. Sebelumnya dee belum pernah sehisteris ini ketika lampu sedang padam, dan biasanya mama dee yang selalu menenangkan dee. Lama-kelamaan tangisan dee semakin keras dan histeris, sehingga membuat tangisannya itu terdengar hingga rumah tetangganya, dan kebetulan sekali pada saat itu dio sedang berada di rumah. Dio adalah salah satu tetangga dee, rumahnya berada tepat di depan rumah dee dan dio juga teman sekolahan dee sekaligus musuh besar dee.